Salah
satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan, hewan atau
manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia ialah lipid.
Untuk memberikan defenisi yang jelas tentang lipid sangat sukar, sebab
senyawa yang termasuk lipid tidak mempunyai rumus struktur yang serupa
atau mirip. Sifat kimia dan fungsi biologinya juga berbeda – beda.
Walaupun
demikian para ahli biokimia bersepakat bahwa lemak dan senyawa organik
yang mempunyai sifat fisika seperti lemak, dimasukan dalam satu kelompok yang disebut lipid. Adapun sifat fisika yang dimaksud ialah :
1. Tidak
larut dalam satu atau lebih dari satu pelarut organik misalnya eter,
aseton, kloroform, benzena yang sering juga disebut ” pelarut lemak”.
2. Ada hubungan dengan asam – asam lemak atau esternya.
3. Memunyai kemungkinan digunakan oleh mahlik hidup.
B. Penggolongan
Berdasarkan
sifat kimia yang penting, lipid dapat dibagi dalam dua golongan yang
besar, yakni lipid yang dapat disabunkan, yakni dapat dihidrolisis
dengan basa, contohnya lemak, dan lipid yang tidak dapat disabunkan,
contohnya steroid.
Lipid dibagi dalam beberapa golongan berdasarkan kemiripan struktur kimianya, yaitu: asam lemak, lemak, lilin, fosfolipid, sfingolipid, terpen, steroid, lipid kompleks.
1. Asam Lemak
Struktur Kimia
Asam lemak adalah asam organik yang terdapat sebagai ester trigliserida atau lemak, baik yang berasal dari hewan atau tumbuhan. Asam ini adalah asam karboksilat yang mempunyai rantai karbon panjang dengan rumus umum:
O
R - C - OH
Dimana
R adalah rantai karbon yang jenuh atau yang tidak jenuh dan terdiri
atas 4 sampai 24 buah atom karbon.Rantai karbon yang jenuh ialah rantai
karbon yang tidak mengandung ikatan rangkap, sedangkan yang mengandung
ikatan rangkap disebut rantai karbon tidak jenuh.
Asam
lemak tidak jenuh dapat mengandung satu ikatan rangkap atau lebih.Asam
oleat mengandung satu ikatan rangkap. Ikatan rangkap ini memungkinkan
terjadinya isomer sis – trans.
Asam
lemak tidak jenuh yang terdapat dalam alam adalah isomer.Asam linoleat
mempunyai dua ikatan rangkat, sedangkan asam linolenat mempunyai tiga
ikatan rangkap.
Sifat Kimia
Asam lemak adalah asam lemah. Apabila dapat larut dalam air molekul asam lemak akan terionisasi sebagian dan melepaskan ion H+. Dalam hal ini pH larutan tergantung pada konstanta keasaman dan derajat ionisasi masing – masing asam lemak.
Rumus pH untuk asam lemah dikemukakan oleh Henderson Hasselbach dan dikenal sebagai persamaan Henderson – Hasselbach. Apabila persamaa ini digunakan pada asam lemak, dan ionisasi asam lemak ditulis sebagai :
R - COOH R - COO- + H+
Garam
natrium atau kalium yang dihasilkan oleh asam lemak dapat larut dalam
air dan dikenal sebagai sabun.Sabun kalium disebut sabun lemak dan
digunakan sebagai sabun untuk bayi.Asam lemak yang digunakan untuk sabun
umumnya adalah asam palmitat atau stearat.Dalam industri, sabun tidak
dibuat dari asam lemak tetapi langsung dari minyak yang berasal dari
tumbuhan.Minyak adalah asam lematk tidak jenuh dengan gliserol. Melalui
proses hidrogenasi dengan bantuan katalis logam Pt atau Ni, asam lemak
tidak jenuh diubah menjadi asam lemak jenih, dan melalui proses
penyabunan dengan basa NaOH atau KOH akan terbentuk sabun dan gliserol.
Molekul sabun terdiri atas rantai hidrokarbon dengan gugus – COO- pada ujungnya.Bagian hidrokarbon bersifat hidrofob artinya tidak suka pada air atau tidak mudah larut dalam akir. Sedangkan gugus – COO- bersifat hidrofil, artinya suka akan air, jadi dapat larut dalam air. Molekul sabun tidak sepenuhnya larut dalam air, tetapi membentuk misel, yaitu kumpulan rantai hidrokarbon dengan ujung yang bersifat hidrofil dibagian luar.Sabun dapat berfungsi sebagai emulgator. Proses
pembentukan emulsi ini, bagian hidrofob molekul sabun masuk kedalam
lemak, sedangkan ujung yang bermuatan negatif ada dibagian luar. Karena
adanya gaya tolak antara muatan listrik negatif, maka kotoran akan
terpecah menjadi partikel – partikel kecil dan membentuk emulsi. Dengan demikian kotoran mudah terlepas dari kain atau benda lain.
2. Lemak
Struktur Kimia
Yang
dimaksud dengan lemak disini ialah suatu ester asam lemak dengan
gliserol.Gliserol ialah suatu trihidroksi alkohol yang terdiri atas tiga
atom karbon.
Jadi
setiap atom karbon mempunyai gugus – OH.Satu molekul glilserol dapat
mengikat satu, dua atau tiga molekul asam lemak dalam bentuk ester, yang
disebut monogliserida, digliserida atau trigliserida.
Sifat Lemak
Lemak
hewan pada umumnya berupa zat padat pada suhu ruangan, sedangkan lemak
yang berasal dari tumbuhan berupa zat cair.Lemak yang mempunyai titik
lebur tinggi mengandung asam lemak jenuh, sedangkan lemak cair atau yang
biasa disebut minyak mengandung asam lemak tidak jenuh.Contoh
tristearin, yaitu ester gliserol dengan tiga molekul asam stearat,
mempunyai titik lebur 710 C. Triolein yaitu ester gliserol dengan tiga molekul asam oleat mempunyai titik lebur -170.
Lemak
atau gliserida asam lemak pendek dapat larut dalam air, sedangkan
gliserida asam lemak panjang tidak larut.Semua gliserida larut dalam
ester, kloroform atau benzena.Alkohol panas adalah pelarut lemak yang
baik.
Proses hidrolisis lemak akan terurai menjadi asam lemak dan gliserol. Proses ini dapat berjalan dengan menggunakan asam, basa atau enzim tertentu. Proses
hidrolisis yang menggunakan basa menghasilkan gliserol dan garam asam
lemak atau sabun. Hidrolisis yang menggunakan basa disebut proses
penyabunan. Mol basa yang digunakan dalam proses penyabunan ini
tergantung pada jumlah mol asam lemak tergantung dari panjang rantai
karbon pada asam lemak tersebut. Proses penyabunan lemak atau minyak
berlangsung pada pembuatan sabun dalam industri. Baik sabun maupun gliserol yang dihasilkan dapat larut dalam air.
Untuk dapat memperoleh sabun ditambahkan garam NaCl kedalam larutan tersebut. Cara ini disebut penggaraman ( salting out ). Gliserol dapat diperoleh dengan jalan penguapan hati–hati, kemudian diumumkan dengan distilasi pada tekanan rendah.
Gliserol
yang diperoleh dari hasil penyabunan lemak atau minyak adalah suatu zat
cair yang tidak berwarna dan mempunyai rasa yang agak manis. Gliserol larut baik dalam air dan tidak larut dalam eter.
3. Lilin
Yang dimaksud dengan lilin ( wax
) disini ialah ester asam lemak dengan monohidroksi alkohol yang
mempunyai rantai karbon panjang, antara 14 sampai 34 atom karbon.
Sebagai contoh alkohol panjang adalah setialkohol dan mirisalkohol.
Lilin dapat diperoleh antara lain dari lebah madu dan dari ikan paus atau lumba – lumba. Lilin
lebah dikeluarkan oleh lebah madu untuk membentuk sarang tempat
menyimpan madu. Lilin lebah adalah campuran beberapa senyawa, terutama mirispalmitat.
Lilin yang terdapat pada bagian kepala, ikan paus atau lumba – lumba disebut spermaseti. Spermaseti ini digunakan sebagai lilin untuk keperluan penerangan.
Lilin
tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut lemak. Lilin yang
terdapat pada tumbuhan berfungsi sebagai lapisan pelindung terhadap air,
misalnya yang terdapat pada daun dan buah.
4. Fosfolipid
Struktur
Fosfolipid
atau fosfatidat ialah suatu gliserida yang mengandung fosfor dalam
bentuk ester asam fosfat. Karenanya fosfolipid ialah suatu
fosfogliserida. Senyawa – senyawa dalam golongan fosfogliserida ini
dapat dipandang sebagai derivat asam α fosfatidat, yang diikat oleh asam
fosfatidat ini antara lain kolin, etanolamina, serin dan inositol.
Senyawa yang termasuk fosfolipid ini ialah fosfatidikolin,
fosfatidetanolamina, fosfatidilserin dan fosfatidilinositol.
Sifat
Fosfolipid terdapat dalam sel tumbuhan, hewan dan manusia. Fosfatidilkolin atau lesitin mula – mula diperoleh dari kuning telur ( lekhytos
), karena itu diberi nama lesitin. Asam lemak yang terdapat pada
lesitin antara lain adalah asam palmitat, stearat, oleat, dan linoleat. Lesitin
berupa zat padat lunak seperti lilin, berwarna putih dan dapat diubah
menjadi coklat bila kena cahaya dan bersifat higroskopik dan bila
dicampur dengan air membentuk larutan koloid.
Disamping
itu lesitin larut dalam semua pelarut lemak kecuali aseton. Hidrolisis
juga dapat terjadi dengan bantuan enzim lesitinase, yaitu enzim yang
khas untuk lesitin. Lesitinase yang terdapat dalam cairan bisa ular
kobra dapat menguraikan asam lemak yang terikat pada atom karbon nomor 2
hingga terjadi lisolesitin. Senyawa ini dapat menyebabkan terjadinya
hemolisis, yaitu proses perusakan sel – sel darah merah.
Hemoglobin, suatu protein gabungan yang terdapat dalam sel darah merah ( eritrosit ) diubah menjadi bilirubin yang terkumpul dalam darah dan kadang – kadang dapat menimbulkan warna kuning pada kulit. Akibatnya orang akan menderita anemia, yaitu kekurangan sel darah merah dalam tubuh. Sefalin adalah fosfogliserida yang tidak larut dalam aseton dan alkohol.
Yang termasuk sefalin ialah fosfatidileatnolamina dan fosfofatidilserin.
Jenis senyawa ini terdapat dalam berbagai jaringan dan sel, terutama
banyak terdapat dalam sel otak dan sel syaraf lainnya bersama – sama
dengan lesitin.
5. Spingolipid
Senyawa
yang termasuk golongan ini dapat dipandang derivat sfingosin atau
mempunyai struktur yang mirip, misalnya dihidrosfingosin.
Seramida
adalah derivat sfingosin yang mengandung asam lemak. Gugus ini terikat
pada gugus amino. Sfingomielin adalah kelompok senyawa yang merupakan
satu – satunya sfingolipid yang mengandung sfingomielin terutama
terdapat dalam jaringan syaraf.
Kelompok
seramida dan sfingomielin adalah senyawa golongan sfingolipid yang
mengandung karbohidrat. Ini disebut glikolipid dan salah satu contoh
senyawa ialah serebrosida. Serebrosida terdapat terutama dalam jaringan
syaraf.
6. Terpen
Dalam
alam banyak terdapat senyawa yang molekulnya dianggap terdiri atas
beberapa molekul isoprena ( 2- metilbutadiena ) atau mempunyai hubungan
struktural dengan isoprena. Senyawa – senyawa tersebut dikelompokkan dalam golongan terpen.
Molekul senyawa yang termasuk terpen ini kebanyakan terdiri atas kelipatan dari lima atom karbon. Yang termasuk terpen antara lain ialah sitral, pinen, geraniol, kamfer, karoten, vitamin A, fitol dan skualen. Rumus kimia senyawa – senyawa tersebut adalah sebagai berikut :
Sitral, pinen dan geraniol terdapat dalam minyak atsiri (
minyak yang mudah menguap ) yang berasal dari tumbuhan, misalnya
terpentin dan minyak mawar. Sitronelal terdapat dalam minyak sereh. Kamfer dalam alam terdapat dalam pohon kamfer ( chinnamomum Camphora
). Wortel yang kita kenal sehari – hari berwarna merah kekuning –
kuningan mengandung banyak karoten yang merupakan pembentuk vitamin A.
7. Steroid
Struktur
Sejumlah
besar senyawa lipid yang mempunyai struktur yang sama dan dapat
dianggap sebagai derivat perhidrosiklopentanofenantrena, yang terdiri
dari atas 3 cincin sikloheksana terpadu seperti bentuk fenantrena (
cincin A, B, dan C ) dan sebuah cincin siklopentana yang tergabung pada
ujung cincin sikloheksana tersebut ( cincin D ). Senyawa – senyawa
tersebut termasuk dalam suatu kelompok steroid. Kesamaan antara rumus
struktur senyawa – senyawa ini ialah adanya struktur ini sebagai berikut
:
Beberapa Jenis Steroid
Beberapa senyawa penting yang termasuk golongan steroid akan dibahas berikut ini :
a. Kolestrol
Kolestrol
adalah salah satu sterol yang penting dan terdapat banyak
dialam.Kolestrol terdapat pada hampir semua sel hewan dan semua
manusia.Tubuh manusia kolestrol terdapat dalam darah. Empedu, kelenjar adrenal bagian luar ( adrenal cortex ) dan jaringan syaraf.
b. 7 – Dehidrokolestrol
Senyawa ini terdapat dibawah kulit dan hanya berbeda sedikit dari kolestrol, yaitu terdapat ikatan rangkap C = C. Dengan
sinar ultra violet 7 – Dehidrokolestrol dapat diubah menjadi vitamin D
yang sangat berguna bagi tubuh.Kekurangan vitamin D dapat mengakibatkan
kerapuhan pada tulang.
c. Ergosterol
Sterol ini mempunyai struktur inti sama dengan 7- dehidrokolestrol, tetapi berbeda pada rantai sampingnya. Ergosterol
dapat juga membentuk vitamin D apabila dikenai sinar
ultraviolet.Ergosterol maupun 7 – dehidrokolestrol disebut provitamin D.
d. Asam – asam Empedu
Cairan empedu dibuat oleh hati dan disimpan dalam kantung empedu yang kemudian dikeluarkan kedalam usus dua belas jari ( duodenum ) untuk membantu proses pencernaan makanan. Cairan
empedu ini mengandung bilirubin yaitu zat warna yang terjadi dari
penguraian hemoglobin, asam – asam empedu dalam bentuk garam empedu dan
kolestrol. Asam – asam empedu yang terdapat dalam cairan empedu antara lain ialah asam kolat, asam deoksikolat.
Dalam
empedu asam deoksikolat bergabung dengan glisin membentuk asam
glikodeoksikolat, sedangkan asam litokolat bergabung dengan taurin
membentuk asam taurolitokolat. Kedua asam ini terdapat dalam bentuk
garam dan merupakan komponen utama dalam empedu. Garam – garam empedu
ini berfungsi sebagai emulgator, yaitu suatu zat yang menyebabkan
kestabilan suatu emulsi.
e. Hormon Kelamin
Ada
dua jenis hormon kelamin yaitu hormone kelamin laki – laki dan hormon
kelamin perempuan. Testosteron dan androsteron adalah hormon kelamin
laki – laki. Tertosteron diperoleh dari ekstrak testes dalam bentuk
kristal, sedangkan androsteron didapati pada urine dan mungkin merupakan
hasil perubahan kimia atau metabolisme testosteron. Hormon kelamin
perempuan ada dua jenis yaitu estrogen dan progesteron. Estrol,
estradiol dan estriol adalah hormon yang termasuk estrogen. Pregnandiol
adalah hasil metabolisme progesteron.
8. Lipid Kompleks
Yang
termasuk dengan lipid kompleks ialah lipid yang terdapat dalam alam
bergabung dengan senyawa lain, misalnya dengan protein atau dengan
karbohidrat. Gabungan antara
lipid dengan protein disebut lipoprotein. Lipoprotein pada umumnya ialah
trigliserida, fosfolipid atau kolestrol. Lipoprotein ini biasanya juga
digolongkan dalam protein gabungan. Lipopolisakarida ialah gabungan
antara lipid dengan polisakarida, Lipopolisakarida terbentuk dalam
dinding sel beberapa jenis bakteri.
permasalahan
BalasHapusBagaimana fungsi dan pengklasifikasi lipid di dalam tbuh